Sudah 69 tahun kita merdeka, sudah 69 tahun kita memperjuangkan, mempertahankan negeri tercinta kita ini. Bukan sesuatu yang mudah untuk membuat suatu negara merdeka, apalagi mempertahankannya. Jangan terus memandang ke belakang, tetapi tak boleh juga kita melupakan sejarah. 69 tahun silam, tepatnya 17 agustus 1945, Ir.soekarno bersama Drs.Mohammad Hatta, mendeklarasikan Proklamasi yang merupakan tekad bangsa kita untuk merdeka. Sama seperti saat ini klaim budaya makin menjadi-jadi. Kita sebagai anak bangsa seharusnya mendukung pelestarian budaya asli Indonesia, bukannya malah mengkambing hitamkan. Seolah-olah tak mau tahu urusan dalam negri, tetapi lebih sibuk mendengar adanya demonstrasi di negara lain. Kita harus bersyukur dan berbangga diri. Negara kita dapat bertahan 69 tahun, tidak seperti negara lain yang gagal mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsanya. Jangan menyalahkan orang lain, bahkan negara orang lain. Mereka memang salah, kita semua tahu itu, tetapi kita harus bercermin diri ? budaya-budaya kita sudah banyak di-klaim oleh negara lain. Apa kita mau budaya lainnya diambil oleh negara lain ? kita harus menjaga buday kita, identitas budaya kita. Anak-anak mudalah yang berperan saat ini. Orang dewasa juga jangan malu-malu menganggap remeh generasi muda. Justru lewat generasi muda itulah semuanya dapat berkembang. Cintai negara kita, cintai bahasa kita, cintai juga budaya kita. Hampir terlewat, sekarang banyak sekali sekolah-sekolah internasional yang memakai bahasa inggris sebagai bahasa pengantar, bahkan sangat jarang menggunakan bahasa Indonesia. Mereka seolah-olah tak bisa bahasa Indonesia, hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Lama-lama bahasa Indonesia juga bisa hilang, hilangnya bahasa Indonesia berarti hilang juga Bangsa Indonesia. Seolah-olah kita tak memiliki identitas diri untuk menunjukkan ke dunia luar bahwa kita orang Indonesia, negara yang kaya sumber daya alamnya, berlimpah hasil tambangnya, beragam budayanya, beribu-ribu bahasa, pintar dan cerdas sumber daya manusianya. Kita harus bisa menunjukkan bahwa Indonesia itu ada ! Indonesia adalah negara berkembang yang sebentar lagi akan menjadi negara maju. Jadi kita mulailah mencintai negara kita sendiri. Gunakan bahasa yang baik dan benar. Tetapi kita juga harus ingat bahwa bahasa kita adalah bahasa Indonesia, bukan Inggris. Cintai produk dalam negri, seperti batik, kain bali, kerajinan tradisional, sepatu milik dalam negri. Cintai budaya, tarian, lagunya, kita patut berbangga memiliki tarian dan lagu daerah yang khas. INDONESIAKU, INDONESIAMU JUGA, CINTA INDONESIA BERARTI PEDULI TERHADAP MASA DEPANMU KELAK.
A. Definisi Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.
Kemudian terdapat definisi menurut para ahli, antara lain :
Menurut George R. Terry :
pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Menurut Sondang P. Siagian :
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
Menurut James A. F. Stoner :
pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Pengambilan keputusan itu sendiri suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.
B. Dasar Pengambilan Keputusan :
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :1. Intuisi :
Suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intusi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
A. Segi positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
· Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
· Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya.
· Keampuan mengambil keputusan dari peng-ambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
B. Segi negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
· Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
· Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
· Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
· Pengalaman
2. Pengalaman :
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat mempekira-kan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
3. Fakta :
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang :
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pim-pinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan we-wenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
5. Rasional :
Pada pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional, keputusan yg dihasilkan ber-sifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt dikatakan mendekati kebenaran atau se-suai dgn apa yg diinginkan.
Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara rasional :
a. Kejelasan masalah.
b. Orientasi tujuan.
c. Pengetahuan alternative.
d. Preferensi yang jelas.
e. Hasil maksimal.
C. Jenis-jenis pengambilan keputusan
a) Gaya DirektifPembuat keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan berorienytasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung lebih efisien, logis, pragmatis dan sistematis dalam memecahkan masalah. Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala sesuatu dengan cepat. Mereka berorientasi pada tindakan, cenderung mempunyai fokus jangka pendek, suka menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, dan secan menampilkan gaya kepemimpinan otokratis.
b) Gaya Analitik
Pembuat keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan tugas yang kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu. Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif darpada pembuat keputusan direktif. Mereka juga memerlukan waktu lama untuk mengambil kepuputusan mereka merespons situasi baru atau tidak menentu dengan baik. Mereka juga cenderung mempunyai gaya kepemimpinan otokratis.
c) Gaya Konseptual
Pembuat keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa mendatang. Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak mungkin untuk mendapat sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan. Pembuat keputusan konseptual juga berani mengambil risiko dan cenderung bagus dalam menemukan solusi yang kreatif atas masalah. Akan tetapi, pada saat bersamaan, mereka dapat membantu mengembangkan pendekatan idealistis dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
d) Gaya Perilaku
Pembuat keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran pendapat. Mereka cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat, dan menyukai informasi verbal daripada tulisan. Mereka cenderung menghindari konflik dan sepenuhnya peduli dengan kebahagiaan orang lain. Akibatnya, pembuat keputusan mempunyai kesulitan untuk berkata 'tidak' kepada orang lain, dan mereka tidak membuat keputusan yang tegas, terutama saat hasil keputusan akan membuat orang sedih.
D. Faktor-faktor pengambilan keputusan
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusanDiantaranya :
- faktor Fisik
- Emosional
- Rasional
- Praktikal
- Interpersonal dan Struktural
Keputusan dapat diambil dengan cara individual & kelompok, individual contohnya seperti pengambilan keputusan yang diambil oleh manager saja tanpa adanya rapat kerja atau diskusi. Sedangkan kelompok merupakan pengambilan keputusan yang prosesnya melalui hasil dari rapat atau diskusi bersama.
Untuk mendapatkan hasil yang baik Pengambilan keputusan haruslah melalui beberapa proses, diantaranya :
1. IDENTIFIKASI MASALAH
2. PENGUMPULAN & PENGANALISASI DATA
3. PEMBUATAN ALTERNATIF-ALTERNATIF KEBIJAKAN
4. PEMILIHAN SALAH SATU ALTERNATIF TERBAIK
5. PELAKSANAAN KEPUTUSAN
Dengan cara melakukan proses seperti di atas pengambilan keputusan dalam organisasi akan berjalan baik dan akan mendapat hasil yang baik pula.
E. Hal yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Proses yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam organisasi yaitu :§ Adanya pengaruh tekanan dari luar
Adanya pengaruh tekanan dari luar merupakan suatu proses yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, dikarenakan proses cepat atau lambatnya pembuat keputusan tergantung dari banyaknya tekanan diterima. Kadang pembuat keputusan ragu-ragu dalam menentukan, namun adanya pengaruh tekanan dari luar dapat mempercepat keputusan yang diambil. Hal ini dikarenakan tidak adnaya ketegasan dari pemimpin organisasi dalam penyelesaian masalah.
§ Adanya pengaruh kebiasaan lama atau sifat-sifat pribadi
Faktor sifat yang baik maupun tidak baik yang ada dalam diri seorang pembuat keputusan, merupakan hal yang dapat mempengaruhi keputusannya tersebut . Dalam hal ini seorang pembuat keputusan akan terbiasa dengan sifat pribadinya. Hal ini dapat dilihat dari sisi kepribadian seorang pemimpin, bagaimana dia mengambil sebuah keputusan dalam mengahadapi masalah. Tentunya seorang oemimpin organisasi harus bijaksana dalam bersikap ketika ada masalah dan mengambil keputusan.
§ Pengaruh dari kelompok lain
Kelompok lain juga dapat mempengaruhi suatu keputusan dikarenakan kelompok atau organisasi tersebut mempunyai keputusan yang dapat dipertimbangkan oleh pemimpin organisasi lain dalam menyikapi masalah dan pengaruh kelompok lain ini juga dapat menjatuhkan organisasi serta mementingkan kepentingan kelompok tersebut.
§ Faktor pengalaman
Faktor pengalaman seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat penting, karena banyaknya pengalaman orang tersebut maka ia akan berani dalam menentukan keputusan. Hal ini juga berkaitan terhadap keahlian yang dimiliki oleh pemimpin atau anggota karena pengalaman yang pernah dialaminya.
Sumber Referensi:
A. Pengertian dan karakteristik kelompok
Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi (Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948)
Muzafer Sherif:
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
Karakteristik Kelompok (Sorsyth, 1979), yaitu:
1. Interaksi → Fisik, verbal, nonverbal, emosional
2. Struktur → Pola hubungan yang stabil diantara anggota - Role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki - Norma : Aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat - Relasi antar anggota
3. Tujuan - Intrinsik - Ekstrinsik (tujuan bersama): a. Faktor pemersatu paling kuat (ex: olah raga) b. Memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan tercapai
4. Groupness → entitavity (kesatuan) : Tingkat dimana kesatuan kekuatan tunggal menyatu
5. Ketergantungan Dinamis
1. Penyamaan Pandangan
Sebelum membentuk sebuah kelompok diperlukan sebuah usaha untuk menyamakan pandangan agar ketika kelompok mulai berjalan tidak ditemukan adanya perpecahan dalam hal perbedaan pandangan.
1. Interaksi → Fisik, verbal, nonverbal, emosional
2. Struktur → Pola hubungan yang stabil diantara anggota - Role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki - Norma : Aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat - Relasi antar anggota
3. Tujuan - Intrinsik - Ekstrinsik (tujuan bersama): a. Faktor pemersatu paling kuat (ex: olah raga) b. Memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan tercapai
4. Groupness → entitavity (kesatuan) : Tingkat dimana kesatuan kekuatan tunggal menyatu
5. Ketergantungan Dinamis
B. Tahapan pembentukan kelompok
Untuk membuat sebuah kelompok diperlukan tahap-tahap yang dapat membuat kelompok tersebut terbentuk secara efektif, berikut adalah tahap-tahap pembentukan kelompok :1. Penyamaan Pandangan
Sebelum membentuk sebuah kelompok diperlukan sebuah usaha untuk menyamakan pandangan agar ketika kelompok mulai berjalan tidak ditemukan adanya perpecahan dalam hal perbedaan pandangan.
2. Tujuan
Sebuah kelompok memerlukan tujuan dalam pembentukannya agar kelompok tersebut tidak terbentuk dengan sia-sia. Penetapan tujuan ini juga akan diikuti dengan terbentuknya struktur dalam kelompok dan secara otomatis motivasi dari para anggota akan muncul karena harus mencapai tujuan kelompok.
Sebuah kelompok memerlukan tujuan dalam pembentukannya agar kelompok tersebut tidak terbentuk dengan sia-sia. Penetapan tujuan ini juga akan diikuti dengan terbentuknya struktur dalam kelompok dan secara otomatis motivasi dari para anggota akan muncul karena harus mencapai tujuan kelompok.
3. Pengorganisasian
Dalam tahap ini anggota yang termasuk dalam anggota struktural akan membagi tanggung jawab kepada anggota-anggota lain sehingga kelompok dapat terorganisir secara efektif dan efisien.
Dalam tahap ini anggota yang termasuk dalam anggota struktural akan membagi tanggung jawab kepada anggota-anggota lain sehingga kelompok dapat terorganisir secara efektif dan efisien.
4. Kebebasan
Kebebasan dalam hal ini menyangkut kebebasan antar anggota kelompok untuk menyampaikan pendapatnya, mendengar dan didengarkan apalagi jika apa yang ingin disampaikan terkait dengan kepentingan kemajuan kelompok. Akan tetapi bebas dalam hal mengeluarkan pendapat harus disertai dengan kesadaran untuk menghargai sesama anggota kelompok dan harus sesuai aturan yang berlaku.
Kebebasan dalam hal ini menyangkut kebebasan antar anggota kelompok untuk menyampaikan pendapatnya, mendengar dan didengarkan apalagi jika apa yang ingin disampaikan terkait dengan kepentingan kemajuan kelompok. Akan tetapi bebas dalam hal mengeluarkan pendapat harus disertai dengan kesadaran untuk menghargai sesama anggota kelompok dan harus sesuai aturan yang berlaku.
5. Interaksi
Pada tahap ini setiap anggota kelompok diharap dapat berinteraksi atau berkomunikasi satu sama lain dengan tujuan yang baik agar antar anggota dapat terpenuhi kebutuhan informasinya serta terjadi kegiatan berkelompok yang kondusif.
Pada tahap ini setiap anggota kelompok diharap dapat berinteraksi atau berkomunikasi satu sama lain dengan tujuan yang baik agar antar anggota dapat terpenuhi kebutuhan informasinya serta terjadi kegiatan berkelompok yang kondusif.
C. Kekuatan Team Work
Teamwork adalah "pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa asosiasi dengan masing-masing melakukan bagian tetapi semua mensubordinasi keunggulan pribadi untuk efisiensi keseluruhan".Dalam teknik akuntansi lingkungan bisnis dapat digunakan untuk memberikan tindakan keuangan manfaat kerja sama tim yang berguna untuk membenarkan konsep. Teamwork semakin dianjurkan oleh pembuat kebijakan perawatan kesehatan sebagai sarana menjamin kualitas dan keamanan dalam pengiriman layanan, sebuah komite dari Institute of Medicine merekomendasikan pada tahun 2000 bahwa program keselamatan pasien "mendirikan program pelatihan tim interdisipliner bagi penyedia yang menggabungkan metode terbukti pelatihan tim, seperti simulasi."
Dalam perawatan kesehatan, analisis konsep sistematis pada tahun 2008 menyimpulkan kerja sama tim untuk menjadi "sebuah proses dinamis yang melibatkan dua atau lebih profesional kesehatan dengan latar belakang pelengkap dan keterampilan, berbagi tujuan kesehatan umum dan berolahraga upaya fisik dan mental bersama dalam menilai, merencanakan, atau mengevaluasi perawatan pasien . " Di tempat lain kerja sama tim didefinisikan sebagai" perilaku-perilaku yang memfasilitasi interaksi anggota tim yang efektif, "dengan" tim "didefinisikan sebagai" sekelompok dua atau lebih individu yang melakukan beberapa tugas yang terkait dengan pekerjaan, berinteraksi satu sama lain secara dinamis, memiliki masa lalu bersama, memiliki berbagi masa mendatang, dan berbagi nasib yang sama "[definisi lain untuk kerja sama tim yang diusulkan pada tahun 2008 adalah" komponen saling tergantung kinerja yang diperlukan untuk secara efektif mengkoordinasikan kinerja beberapa individu. ", seperti itu, kerja sama tim" bersarang di dalam "konsep yang lebih luas dari kinerja tim yang juga termasuk tingkat-individu taskwork . A 2012 tinjauan literatur akademik menemukan bahwa kata" kerja tim "telah digunakan" sebagai mencakup semuanya untuk merujuk pada sejumlah proses perilaku dan negara muncul. "
Manfaat Teamwork
- Pemecahan masalah: Sebuah otak tunggal tidak dapat memantul ide yang berbeda dari satu sama lain. Setiap anggota tim memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi sama dan menawarkan perspektif unik mereka terhadap masalah untuk sampai pada solusi terbaik. Teamwork dapat menyebabkan keputusan yang lebih baik, produk, atau jasa. Kualitas kerja tim dapat diukur dengan menganalisis enam komponen berikut kolaborasi antara anggota tim:. Komunikasi, koordinasi, keseimbangan kontribusi anggota, saling mendukung, usaha, dan kohesi Dalam satu studi, kerja tim kualitas yang diukur dengan cara ini berkorelasi dengan kinerja tim di bidang efektivitas (yaitu, menghasilkan kualitas kerja yang tinggi) dan efisiensi (yaitu, jadwal pertemuan dan anggaran) A 2008 meta-analisis juga menemukan hubungan antara kerja tim dan keefektifan tim.
- Menyelesaikan tugas-tugas lebih cepat: Satu orang mengambil beberapa tugas tidak akan bisa tampil di kecepatan yang sama sebagai sebuah tim bisa. Ketika orang bekerja bersama-sama mereka dapat menyelesaikan tugas-tugas lebih cepat dengan membagi pekerjaan kepada orang-orang dari kemampuan dan pengetahuan yang berbeda.
- Persaingan yang sehat: Sebuah persaingan yang sehat dalam kelompok dapat digunakan untuk memotivasi individu dan membantu tim unggul.
- Mengembangkan Hubungan: Sebuah tim yang terus bekerja sama akhirnya akan mengembangkan peningkatan tingkat ikatan. Hal ini dapat membantu orang menghindari konflik yang tidak perlu karena mereka telah menjadi akrab satu sama lain melalui kerja tim. Peringkat anggota tim kepuasan mereka dengan tim berkorelasi dengan tingkat proses kerja tim ini.
- Setiap orang memiliki kualitas yang unik: Setiap anggota tim dapat menawarkan pengetahuan yang unik dan kemampuan untuk membantu meningkatkan anggota tim lainnya. Melalui kerja tim berbagi kualitas ini akan memungkinkan anggota tim untuk menjadi lebih produktif di masa depan.
- Dalam kesehatan: kerja sama tim dikaitkan dengan peningkatan keselamatan pasien.
D. Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.
Sumber Referensi: