Sudah 69 tahun kita merdeka, sudah 69 tahun kita memperjuangkan, mempertahankan negeri tercinta kita ini. Bukan sesuatu yang mudah untuk membuat suatu negara merdeka, apalagi mempertahankannya. Jangan terus memandang ke belakang, tetapi tak boleh juga kita melupakan sejarah. 69 tahun silam, tepatnya 17 agustus 1945, Ir.soekarno bersama Drs.Mohammad Hatta, mendeklarasikan Proklamasi yang merupakan tekad bangsa kita untuk merdeka. Sama seperti saat ini klaim budaya makin menjadi-jadi. Kita sebagai anak bangsa seharusnya mendukung pelestarian budaya asli Indonesia, bukannya malah mengkambing hitamkan. Seolah-olah tak mau tahu urusan dalam negri, tetapi lebih sibuk mendengar adanya demonstrasi di negara lain. Kita harus bersyukur dan berbangga diri. Negara kita dapat bertahan 69 tahun, tidak seperti negara lain yang gagal mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsanya. Jangan menyalahkan orang lain, bahkan negara orang lain. Mereka memang salah, kita semua tahu itu, tetapi kita harus bercermin diri ? budaya-budaya kita sudah banyak di-klaim oleh negara lain. Apa kita mau budaya lainnya diambil oleh negara lain ? kita harus menjaga buday kita, identitas budaya kita. Anak-anak mudalah yang berperan saat ini. Orang dewasa juga jangan malu-malu menganggap remeh generasi muda. Justru lewat generasi muda itulah semuanya dapat berkembang. Cintai negara kita, cintai bahasa kita, cintai juga budaya kita. Hampir terlewat, sekarang banyak sekali sekolah-sekolah internasional yang memakai bahasa inggris sebagai bahasa pengantar, bahkan sangat jarang menggunakan bahasa Indonesia. Mereka seolah-olah tak bisa bahasa Indonesia, hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Lama-lama bahasa Indonesia juga bisa hilang, hilangnya bahasa Indonesia berarti hilang juga Bangsa Indonesia. Seolah-olah kita tak memiliki identitas diri untuk menunjukkan ke dunia luar bahwa kita orang Indonesia, negara yang kaya sumber daya alamnya, berlimpah hasil tambangnya, beragam budayanya, beribu-ribu bahasa, pintar dan cerdas sumber daya manusianya. Kita harus bisa menunjukkan bahwa Indonesia itu ada ! Indonesia adalah negara berkembang yang sebentar lagi akan menjadi negara maju. Jadi kita mulailah mencintai negara kita sendiri. Gunakan bahasa yang baik dan benar. Tetapi kita juga harus ingat bahwa bahasa kita adalah bahasa Indonesia, bukan Inggris. Cintai produk dalam negri, seperti batik, kain bali, kerajinan tradisional, sepatu milik dalam negri. Cintai budaya, tarian, lagunya, kita patut berbangga memiliki tarian dan lagu daerah yang khas. INDONESIAKU, INDONESIAMU JUGA, CINTA INDONESIA BERARTI PEDULI TERHADAP MASA DEPANMU KELAK.

1. Teknologi Terkait Antar Muka Telematika


          Teknologi interface bisa disebut juga teknologi antar muka dan sering sekali digunakan dan sudah bukan hal yang mengherankan. Telematika sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan menjadi komoditas industry, bisnis informasi, media dan telekomunikasi. Secara umum telematika merupakan bertemunya system jaringan kominikasi dengan teknologi informasi. Jadi , interface telematika adalah atribut sensosr dari pertemuan system jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang berhubungan dengan pengoperasian oleh pengguna
Lingkungan komputasi adalah suatu lingkungan di mana sistem komputer digunakan. Lingkungan komputasi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu komputasi tradisional, komputasi berbasis jaringan, komputasi embedded, dan komputasi grid.
          Lingkungan komputasi dapat berupa software dan hardware.Software dan hardware tersebut yang akan saling mendukung untuk berjalannya suatu sistem.Dengan adanya lingkungan komputasi maka teknologi interface dengan sendirinya akan dapat terbentuk.Teknologi interface dapat membantu dalam menjebatani kebutuhan – kebutuhan user dalam hal pengaksesan yang tentu saja selalu di dukung dan memerlukan teknologi tatap muka antara aplikasi dengan user melalui pemanfaatan teknologi interface.Layanan teknologi interface memang menjadi sebuah hal yang penting,karena dapat memberikan kemudahan bagi setiap user dalam pengkasesan aplikasi atau system yang akan digunakan dalam masing – masing media.
Teknolologi interface telematika digunakan untuk membantu dalam memenuhi permasalahan permasalahan yang ada disekitar kita contohnya seperti teknologi Head-Up Display (HUD) yang dapat membantu pilot untuk melihat speedometer yang terdapat dibawah alat stir sehingga pilot tidak perlu menunduk.

2. Head Up Displays System


          Head-up display, atau disingkat HUD, adalah setiap tampilan yang transparan menyajikan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang atau yang biasa. Asal usul nama berasal dari pengguna bisa melihat informasi dengan kepala “naik” (terangkat) dan melihat ke depan, bukan memandang miring ke instrumen yang lebih rendah.

     CRT (Cathode Ray Tube)

          Hal yang sama untuk semua HUD adalah sumber dari gambar yang ditampilkan, CRT, yang dikemudikan oleh generator. Tanda generator mengirimkan informasi ke CRT berbentuk koordinat x dan y. Hal itu merupakan tugas dari CRT untuk menggambarkan koordinat senagai piksel, yaitu grafik. CRT membuat piksel dengan menciptakan suatu sinar elektonil, yang menyerang permukaan tabung (tube).

     Refractive HUD

          Dari CRT, sinar diproduksi secara paralel dengan sebuah lensa collimating. Sinar paralel tersebut diproyeksikan ke kaca semitrasnparan (kaca gabungan) dan memantul ke mata pilot. Salah satu keuntungan dari reaktif HUD adalah kemampuan pilot untuk menggerakkan kepalanya dan sekaligus melihat gambar yang ditampilkan pada kaca gabungan.

     Reflective HUD

          Kerugian dari HUD reflektif adalah akibatnya pada besarnya tingkat kompleksitas yang terlibat dalam meproduksi penggabungan lekungan dari segi materi dan rekayasa. Keuntungan besarnya adalah kemampuan pada peningkatan tanda brightness (terang), meminimalisir redaman cahaya dari pemandangan visual eksternal dan adanya kemungkinan untuk menghemat ruang di kokpit, karena lensa collimating yang tidak diperlukan.

     System Architecture

          HUD komputer mengumpulkan informasi dari sumber – sumber seperti IRS (Inertial Reference System), ADC (Air Data Computer), radio altimeter, gyros, radio navigasi dan kontrol kokpit. Diterjemahkan ke dalam koordinat x dan y, komputer HUD selanjutnya akan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk hal apa yang akan ditampilkan pada HUD ke generator simbol. Berdasarkan informasi ini, generator simbol menghasilkan koordinat yang diperlukan pada grafik, yang akan dikirmkan ke unit display (CRT) dan ditampilkan sebagai simbol grafik pada permukaan tabung.
          Kebanyakan  HUD militer mudah memberikan atau melewatkan isyarat kemudi FD melalui generator simbol. HUD memperhitungkan isyarat kemudi pada komputer HUD dan hal tersebut membuatnya sebagai sistem ‘standalone’. Sipil HUD merupakan fail-passive dan mencakup pemeriksaan internal yang besar mulai dari data sampai pada simbol generator. Kebanyakan perselisihan perhitungan dirancang untuk mencegah data palsu tampil.

     Display Clutter

          Salah satu perhatian penting dengan simbologi HUD adalah kecenderungan perancang untuk memasukkan data terlalu banyak, sehingga menghasilkan kekacauan tampilan. Kekacauan tampilan ini jauh dari eksklusif untuk HUD, tetapi hal ini sangat kritis  pada saat melihat ke arah tampilan. Setiap simbologi yang tampil pada sebuah HUD harus melayani atau memiliki sebuah tujuan dan mengarahkan peningkatan performa. Kenyataannya, bukan piksel tunggal yang dapat menerangi kecuali dia secara langsung mengarahkan pada penigkatan. Prinsip yang diterapkan pada perancangan HUD adalah ‘ketika dalam keraguan, tinggalkan saja’.

3. Tangible User Interface

          Tangible User Interface (TUI) adalah sebuah antar muka pengguna di mana seseorang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik. Sebuah TUI adalah salah satu teknologi dimana pengguna berinteraksi dengan sistem digital melalui manipulasi obyek fisik terkait dan langsung mewakili kualitas sistem tersebut.Nama awal dari TUI adalah Graspable User Interface (GUI), yang tidak lagi digunakan. Ide dari TUI adalah untuk memiliki hubungan langsung antara sistem dan cara anda mengontrol melalui manipulasi fisik dengan memiliki makna yang mendasar atau hubungan langsung yang menghubungkan manipulasi fisik ke perilaku yang mereka picu pada sistem.
          Penerapan TUI dapat dilihat pada Siftables. Merupakan perangkat kecil dari proyek awal di MT Media Lab yang memiliki bentuk menyerupai batu bata kecil yang mempunyai interface. Shiftable memiliki jumlah lebih dari satu dan mampu berkomunikasi serta berinteraksi satu sama lain tergantung pada posisinya. Shiftable yang terpisah tahu kapan shiftable lain berada di dekat mereka dan bereaksi sesuai dengan permainan user.

4. Computer Vision

          Computer Vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teori di balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari scanner medis. Sedangkan sebagai disiplin teknologi, computer vision berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan sistem computer vision.
          Beberapa aplikasi yang dihasilkan dari Computer Vision antara lain :
1. Psychology, AI – exploring representation and computation in natural vision
2. Optical Character Recognition – text reading
3. Remote Sensing – land use and environmental monitoring
4. Medical Image Analysis – measurement and interpretation of many types of images
5. Industrial Inspection – measurement, fault checking, process control
6. Robotic – navigation and control

5. Browsing Audio Data

          Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Sebuah komputer lokal digabungkan ke LAN (local area network) untuk mendeteksi IP kamera. Jaringan video / audio metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut :

* Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP.

* Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi.

* Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data melalui Internet.

6. Speech Recognition

          Speech Recognition adalah proses konversi sebuah sinyal akustik, yang ditangkap oleh microphone atau telepon, untuk merangkai kata kata. Kata - kata yang dikenali bisa jadi sebagai hasil akhir, untuk sebuah aplikasi seperti command & control, penginputan data, dan persiapan dokumen.
          Pengenalan pola suara adalah salah satu aplikasi yang berkembang saat ini. Sistem ini mengijinkan kita untuk berkomunikasi antara manusia dengan memasukkan data ke komputer. Salah satu fungsinya adalah untuk meningkatkan efisiensi industri manufaktur, mengontrol mesin dengan berbicara pada mesin itu. Algoritma yang diimplementasikan untuk masalah pengenalan suara ini adalah algoritma divide and conquer. Proses awalnya adalah mengkonversi data spektrum suara ke dalam bentuk digital dan mengibah dalam bentuk diskrit.

7. Speech Synthetis

          Speech synthesis adalah transformasi dari teks ke arah suara (speech). Transformasi ini mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis) yang sebisa mungkin dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan – aturan pengucapan bahasa.TTS (text to speech) dimaksudkan untuk membaca teks elektronik dalam bentuk buku, dan juga untuk menyuarakan teks dengan menggunakan pemaduan suara. Sistem ini dapat digunakan sebagai sistem komunikasi, pada sistem informasi referral, dapat diterapkan untuk membantu orang-orang yang kehilangan kemampuan melihat dan membaca.
          Teknologi pemadu suara modern melibatkan metode dan algoritma yang canggih dan rumit. alat pemadu suara  dari keluarga “Infovox” mungkin mejadi salah satu multi bahasa TTS yang paling dikenal saat ini. Versi komersial pertamanya, Infovox-SA 101, dikembangkan pada tahun 1982 di Institute Teknologi Royal, Swedia dan didasarkan pada sintesis forman.
          AT & T Bell Laboratories (Lucent Technologies) juga memiliki tradisi yang sangat panjang tentang pemandu suara (speech synthesis). TTS lengkap yang pertama didemostrasikan di Boston pada tahun 1972 dan diliris pada tahun 1973. Hal ini didasarkan pada model artikulatoris yang sikembangkan oleh Ceceil Coker (Klatt 1987). Pengembangan proses dari sistem penggabungan sintesis ini dimulai oleh Joseph Olive pada pertengahan tahun 1970-an (Bell Labs 1997). Sistem ini sekarang sudah tersedia untuk bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Italia, Jerman, Rusia, Rumania, Cina, dan Jepang (Mcbius et al 1996).





Sumber Referensi:

* http://notnote.blogspot.com/2012/12/teknologi-interface-dan-lingkungan.html/

* https://freezcha.wordpress.com/2010/11/16/hud-head-up-display-system//

* http://priscapica-tugassoftskill.blogspot.com/2012/10/tangible-user-interface-tui.html/

* https://eziekim.wordpress.com/2011/11/23/computer-vision//

* http://15forever.wordpress.com/2012/10/18/browsing-audio-data-speech-recognation//

* http://iindraconcept.blogspot.com/2012/11/speech-recognition-pengertian-speech_23.html/

* https://freezcha.wordpress.com/2010/11/16/speech-synthesis//