Jika suatu ketika kita bertemu ular, segeralah diam, jangan melakukan gerakan, apalagi berteriak, meskipun ular termasuk binatang yang tidak bisa mendengar. Kemudian kenali jenis ular tersebut, perhitungkan jarak kita dengan ular agar kita dapat melakukan tindakan selanjutnya dengan mengalihkan perhatian si ular tadi.
sekilas, tip ketika kita bertemu ular di atas tampak mudah untuk dilakukan. Namun nyatanya, banyak dari kita malah melakukan tindakan yang berlawanan dengan tip di atas. Selain refleks untuk bergerak atau lari, biasanya kita juga berteriak. Kalau pada saat itu kita kebetulan bertemu ular beracun, celakalah kita! Karena bakal dikejar dan digigit.
Bahayanya lagi kalau kita sama sekali tidak mengerti tentang seluk-beluk ular sehingga tidak tahu mana ular yang berbisa atau tidak, mana yang berbahaya atau bersahabat. Nah untuk itulah seyogianya kita mengenal ular. Karena ular ada di mana saja, di alam bebas atau di sekitar rumah kita sekalipun.
Masihkah Anda takut dengan ular? Asal masih dalam ketakutan yang wajar, itu masih bisa ditolerir. Sehingga Anda masih punya kesempatan untuk mengenal ular dengan berbagai macam seluk-beluknya.
Terkadang, meski pada awalnya takut, setelah bisa bercengkerama dengan ular, kita justru berbalik menyukainya. Pegalaman banyak orang yang berbicara seperti itu. Sehingga ular harus segera dikenalkan pada masyarakat sedini mungkin.

Tegang dan Menyenangkan
Seperti upaya kelompok pecinta ular SIOUX yang sempat menggelar kegiatan mengenal ular yang bertajuk Nuansa Ular 2004. Meski bermanfaat banyak, sayangnya yang berminat mengikuti kegiatan ini tak lebih dari setengah target yang diharapkan.
Mekipun SIOUX sudah menampilkan informasi seluk-beluk ular dengan lengkap mulai dari foto-foto, buku, contoh ular yang sudah mati dan diawetkan sampai yang masih hidup. Di sebuah restauran yang memiliki ruangan tertutup berukuran antara 4 x 8 meter dan ber AC pula di bilangan Jalan MH Thamrin, seharian peserta berasyik masyuk bercengkaram dengan ular-ular koleksi SIOUX.
Awalnya Mbak Lidya, ketua perkumpulan ini membuka kegiatan dengan berbincang-bincang segar tentang ular seputar informasi yang dirangkum panitia dalam makalah yang di bagikan pada peserta. Kemudian peserta diputarkan film tentang ular. Semakin sore peserta semakin tegang. Pasalnya, contoh setiap jenis ular yang kebetulan SIOUX membawa contoh hidupnya mulai diperlihatkan.
Bak pertunjukan sirkus, peserta hanya terpana melihat Anggota SIOUX yang dengan santai termasuk Mbak Lidya yang juga mengapit ular di ketiaknya atau membiarkan ular-ular itu melilit tangan bahkan leher dan pundak mereka.
Saat masuk materi untuk memperlihatkan jenis ular berbisa tinggi, Mbak Lidya memerintahkan peserta bangun dari tempat duduk dan berdiri di belakang kursi, “Kalau ular ini nanti jalan ke arah kamu, ingat jangan bergerak diam saja dan tenang jangan beretriak nanti panik semua,” komando Mbak Lidya yang segera dituruti semua peserta.
Satu persatu jenis ular yang tergolong berbahaya itu dikeluarkan dari tempatnya. Mulai jenis Laticanda cohibrina sampai ular jenis Ophiagus hannah yang tercatat sebagai pemilih bisa tertinggi di antara yang tinggi. Konon ular yang kita kenal dengan nama king kobra itu mampu mematikan hanya dalam waktu 2 menit.
Serunya, peserta tidak hanya diperlihatkan, mereka boleh memembelai sambil berkenalan dengan ular hidup yang SIOUX bawa. Tapi tidak yang berbisa tinggi, karena selesai diperlihatkan pada peserta tadi, anggota SIOUX segera memasukkan ke kotaknya kembali.
Koleksi ular jenis Phyton yang SIOUX punya yang bernama Gendon menjadi favorit peserta. sebab selain tidak galak, Gendon tidak menyerang saat di belai sampai ada peserta yang minta difoto sambil melingkartkan Gedon ke leher dan pundaknya, maklum dia tergolong ular berbisa rendah.
Sebelum acara kenal mengenal ular ini ditutup, SIOUX juga membekali peserta dengan cara penanganan gigitan ular. Dengan berbekal ilmu sedikit itu, diharapkan peserta tidak lagi melkukan tindakn yang salah bisa bertemu ular atau bahkan digigit.
Perlu diingat, ular hanya akan menggigit bila mulutnya atau tubuhnya sedang sakit, atau dia sedang hamil atau sedang mencari jodoh saat bulan purnama. Maka dari itu jangan sekali-kali bergiat di alam terbuka pada malam hari tanpa penerangan, dan waspada bila bergiat saat bulan purnama, sebab biasannya itu musim mereka mencari jodoh.
Satu tip agar Anda terhindar atau paling tidak mengurangi risiko bertemu ular adalah dengan memberikan bau-bauan seperti minyak tanah, parfum atau bensin di sekitar temda jika kita berkemah. Sebab itu terbukti lebih efektif dibanding garam. Selain itu ular segan dengan binatang berkuku tajam seperti kucing.
Jika Anda butuh informasi lebih lanjut tentang ular, bisa saja Anda menghubung SIOUX dengan Mbak Lidya (0817 684 0061) atau Edswin (0817 680 0441). Bisa juga menghubungi Ikatan Pecinta reptil Jakarta (IPRJ) dengan Yuda atau Mbak Ista (0812 955 7174)
Paling tidak anda sudah tahu apa yang harus dilakukan jika bertemu ular. Karena ular ada di mana-mana, lebih baik waspada daripada tidak tahu sama sekali, kan?

Ular Berbisa
Tiga Jenis Ular Berbahaya Ditemukan Di Papua

Manokwari, 13 Oktober 2000 17:25
SIAPA bilang ular kobra paling berbahaya? Kini kobra memiliki saingan baru. Peneliti dari Badan Suaka Alam Dunia (WWF), yang pernah melakukan penelitian di kawasan hutan belantara Irian Jaya, menemukan tiga jenis ular yang lebih berbahaya dari ular cobra, kata Ian Craven, peneliti berkebangsaan Inggris dalam laporannya yang dikutip ANTARA di Manokwari, Jumat.

Tiga jenis ular yang sikapnya agresif menyerang dengan gigitan yang mematikan itu adalah Papuan Snake, Papuan Black Snake, dan Papuan Whip Snake. Menurut laporan peneliti itu, Papuan Taipan Snake kepalanya panjang dua hingga tiga meter, perutnya berwarna kuning cream dengan noda-noda jingga.

Pada bagian punggungnya bergaris jingga bila ular ini dalam keadaan marah dan kalau hendak menyerang mangsanya, pupil mata semakin bulat. Habitat hidup ular tersebut adalah padang rumput dan di kawasan hutan yang berbatu. Ular jenis ini jika mendengar bunyi telapak kaki orang atau binatang yang lewat di dekatnya langsung menyerang dan menggigitnya.

Ular jenis Papuan Taipan Snake sangat aktif di siang hari, terutama pada musim hujan. Sedang ular jenis Papuan Black Snake aktif dalam segala cuaca dan gigitannya beracun dan setelah menggigit sulit di lepas kalau tidak ditarik. Jenis ular ini panjangnya sekitar dua meter, berwarna hitam kecoklatan dan perutnya berwarna biru laut. Ular ini hidup bebas di pepohonan, rerumputan atau semak.

Sementara ular jenis Papuan Whip Snake, habitatnya di tempat kering. ular yang satu ini banyak dijumpai di wilayah Pantai Selatan Irja dan aktif pada musim kemarau. Ular tersebut panjangnya mencapai 1,5 meter, warna kepalanya coklat tua, dagu dan bibir bagian bawah berwarna putih dan cream di sekitar mata. Ular ini badannya kurus berwarna kuning berbintik hitam kemerahan, ekornya berwarna coklat tua, mata besar, gerakannya sangat gesit jika memagut lawan.

Tiga jenis ular Papua itu harus diwaspadai karena gigitannya beracun dan mematikan. Masyarakat selama ini mengira tidak ada ular lain di dunia yang berbahaya seperti kobra, katanya.

Menurut data WWF, kematian terbanyak penduduk di pedalaman Irja diduga akibat gigitan tiga jenis ular tersebut.

SANCA BULAN, Ular Khas Papua
Jayapura, Kompas ( 20 Juli 2000 )
Ular Sanca Bulan ( Morelia Boelini ) adalah jenis ular yang hanya terdapat di Papua, tidak ditemukan di daerah atau negara lain. Ular tersebut terdapat di Wamena, dijual dengan harga sampai Rp 5 juta per ekor. Sanca Bulan diminati para penari ular dan pecinta keindahan.
Kepala Konservasi Sumber Daya Alam ( KSDA ) Unit Pelaksanaan Teknis Kanwil Kehutanan Papua R. I Sutedja, di Jayapura, akhir pekan lalu, mengatakan, Sanca Bulan merupakan ular satu-satunya di dunia yang di miliki masyarakat Papua, khususnya di Wamena. Namun, jenis ular ini belum banyak dikenal atau dipromosikan di dunia internasional.
” Dari segi pariwisata, dan perekonomian, ular itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Papua, khususnya masyarakat Wamena. Harga Sanca Bulan sampai Rp. 5 juta per ekor. Ular ini sangat mahal dibanding jenis ular lain, karena tidak berbisa dan warna kulit sangat berbeda dengan jenis ular lain di dunia,” kata Sutedja. Sanca Bulan atau Morelia Boelini terdapat di lima kecamatan di Jayawijaya. Belum ditemukan di kabupaten lain di Papua. Cara berkembang biak dengan bertelur.
Panjang Sanca Bulan sampai tiga meter berwarna hitam, kuning dan coklat. Turis asing sering mencari ular tersebut ketika tiba di Wamena, ibukota Jayawijaya. Jenis ular ini dicari para penggemar ular untuk penghias, menarik perhatian orang, menari, menghibur dan kulitnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan barang – barang industri.
Ular ini seharusnya dapat ditangkar dan dikembangbiakkan untuk mendatangkan pendapatan bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Akan tetapi, penangkaran baru saja di Jakarta, sedangkan di Papua belum ada. Ada tiga jenis warna yang dimiliki Sanca Bulan. Ketika masih berusia 1 – 10 bulan berwarna hijau, masuk usia lebih dari 10 bulan perlahan-lahan berubah warna kulit menjadi coklat keabu-abuan, kuning dan hitam. ( kor )

KING COBRA
(ULAR ANANG,TEDUNG BESAR, ORAY TOTOG)

CIRI-CIRI
1.1.BADAN BERWARNA COKLAT ATAU KUNING HIJAU
2.2. PERUT KEABU-ABUAN
3.3. DAGU & LEHER WARNA JINGGA BERBINTIK-BINTIK HITAM
4.4. WARNA MATA PERUNGGU BULAT TERANG
5.5. ULAR MUDA WARNA HITAM COKLAT
6.6. PANJANG SAMPAI 6 METER

SIFAT BISA
1.1.BISANYA SANGAT KUAT
2.2. MERACUNI SARAF, JANTUNG DAN DARAH

HABITAT ULAR COBRA
1.1. BIASA HIDUP DISEKITAR SUNGAI, HUTAN, SAWAH, LADANG DAN HAMPIR DISETIAP TEMPAT
2.2. AKTIF DI SIANG HARI
3.3. BILA BERTEMU MANGSA BERDIRI TEGAK DAN LEHER DIKEMBANGKAN , DIGOYANG-GOYANG
4.4. SANGAT BERANI, TANGKAS, CERDAS & AGRESIF
5.5. MAKANANNYA ULAR LAIN, KADAL REPTIL LAIN

COMMON BLACK COBRA
(ULAR SENDOK, BELUDAK,TENANG NAJA)
CIRI-CIRI
1.1. WARNA PUNGGUNG HITAM
2. 2.PERUT WARNA BIRU KEABU-ABUAN
3.3. PADA LEHER TERDAPAT PALANG PUTIH
4.4. EKOR PENDEK
5. 5.LEHER, BIBIR & UJUNG MONCONG KEPUTIH-PUTIHAN
6. 6. SERING MENYEMBURKAN LUDAH BILA BERTEMU MANGSA
7. 7.PANJANG 1,3 – 1,6 METR
SIFAT BISA
n1. SEMBURAN PADA MATA BISA BUTA
n2. SEMBURA PADA LUKA BERBAHAYA
n3. MERACUNI SARAF, JANTUNG & DARAH
HABITAT ULAR COBRA
1.1. BIASA HIDUP DISEKITAR SUNGAI, HUTAN, SAWAH, LADANG DAN HAMPIR DISETIAP TEMPAT
2.2. AKTIF DI SIANG HARI
3.3. BILA BERTEMU MANGSA BERDIRI TEGAK DAN LEHER DIKEMBANGKAN , DIGOYANG-GOYANG
4.4. SANGAT BERANI, TANGKAS, CERDAS & AGRESIF
5.5. MAKANANNYA ULAR LAIN, KADAL REPTIL LAIN

ULAR WELANG

CIRI CIRI
v1. SELURUH TUBUH BERBELANG CINCIN HITAM DAN CINCIN PUTIH BERGANTIAN
v2. PANJANG 1,8 METER

SIFAT BISA
v1. 16 KALI LEBIH KUAT DARI KOBRA
v2. MENYERANG SYSTEM SYARAF (NEUROTOXIN)

HABITAT ULAR WELING / WELANG
v1. HIDUP DIKETINGGIAN SAMPAI 1200 M
v2. AKTIF PD MALAM HARI
3. vSIANG HARI DILUBANG PINGGIR SUNGAI, TANAH KERING, & PEMATANG SAWAH
v4. ULAR INI SIANG HARI KELIHATAN LEMAH, BILA TERSENTUH KEPALA AKAN DISEMBUNYIKAN SAMBIL MELOMPAT-LOMPAT
v5. MAKANANNYA KATAK, KADAL, ULAR KECIL



Sumber : https://catros.wordpress.com/2007/05/02/ular-pendaki/

Categories:
:cendolbig :batabig :ilovekaskus :kiss :najis :marah :repost :sup2 :takut :shakehand2 :hammer :toast :cystg :selamat :2thumbup :matabelo :request :babyboy1 :sorry :travel :kimpoi :ultah :rate5 :bola :kbgt :iloveindonesia :maho :nosara :berduka :ngakak :recsel :ngacir2 :bingung :cd :peluk :hoax :dp :malu :cekpm :thumbup :angel1 :kr :nohope :ngacir :salahkamar :cool :sup :mewek :babyboy :babygirl

Leave a Reply